News Amurang – Stroke dan jantung menjadi dua penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan pentingnya langkah pencegahan melalui skrining kesehatan secara rutin.
Dalam sebuah diskusi kesehatan di Jakarta, Minggu (19/1/2025), Menkes mengungkapkan empat pemeriksaan sederhana yang dapat membantu menekan risiko kedua penyakit mematikan tersebut, yakni pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan lingkar perut.

“Ada 1,5 juta orang wafat setiap tahun karena stroke dan jantung. Jika kita rutin cek empat hal ini, risiko bisa ditekan,” ujarnya.
1. Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah membantu mendeteksi hipertensi sejak dini. Menkes mengingatkan, tekanan darah ideal adalah di bawah 130/90 mmHg. Jika dibiarkan, hipertensi dalam tiga tahun dapat memicu penyakit jantung dan stroke. Pengobatan tersedia di puskesmas secara gratis dan harus dikonsumsi rutin sesuai anjuran dokter.
Baca Juga : Setahun Berlalu, Kasus Dugaan Rudapaksa Anak Tiri oleh Oknum Polisi di Ambon Belum Tuntas
2. Gula Darah
Skrining gula darah penting untuk mendeteksi diabetes atau prediabetes. Kadar normal gula darah puasa orang dewasa adalah 70–100 mg/dL atau nilai HbA1C 3,9–5,6 mmol/L. Jika gula darah tinggi, komplikasi dapat menjalar ke mata, ginjal, hingga jantung.
3. Kolesterol
Kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah. Kadar kolesterol total ideal bagi orang dewasa adalah di bawah 200 mg/dL. Menkes mengingatkan agar segera melakukan pengobatan jika hasil skrining menunjukkan angka tinggi. Sama seperti hipertensi, obat penurun kolesterol juga tersedia gratis di puskesmas.
4. Lingkar Perut
Lingkar perut berlebih menjadi indikator obesitas sentral yang berhubungan dengan risiko penyakit jantung dan stroke. Batas lingkar perut normal adalah di bawah 90 cm untuk pria dan di bawah 80 cm untuk wanita.
Budi mengingatkan, kelebihan lemak di perut dapat memicu berbagai penyakit kronis. Ia menyarankan masyarakat untuk rutin berolahraga minimal 30 menit per hari selama lima hari dalam seminggu. Aktivitas fisik seperti jalan kaki, lari, tenis, atau pingpong dinilai efektif membantu menjaga berat badan dan kesehatan jantung.
Dengan kesadaran skrining dan gaya hidup sehat, diharapkan angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung di Indonesia dapat ditekan secara signifikan.









