Sidang Kelulusan PAG & SBP: Polda Sulut Cetak Calon Pemimpin Polri yang Presisi dan Berintegritas
News Amurang– Di Ruang Catur Prasetya Mapolda Sulut, pada Jumat (24/10/2025) siang, suasana terasa khidmat dan penuh harapan. Sidang Kelulusan Tingkat Panitia Daerah untuk seleksi Pendidikan Alih Golongan (PAG) Tahun Ajaran 2025 dan Sekolah Bintara Polisi (SBP) TA 2026 resmi digelar. Momen ini bukan sekadar ritual administratif, melainkan titik penting dalam proses regenerasi dan pembinaan karier anggota Polri di Sulawesi Utara, yang akan menentukan wajah kepolisian di masa depan.
Sidang yang dipimpin langsung oleh Irwasda Polda Sulut, Kombes Pol Yakub Dedy Karyawan, didampingi Karo SDM Kombes Pol Slamet Waloya dan Kabid Propam Kombes Pol Reindolf Unmehopa, menjadi penutup dari serangkaian proses seleksi ketat. Dari 115 peserta PAG dan 29 peserta SBP yang berhasil mencapai tahap akhir tes pengetahuan kepolisian dan kemampuan komputer, akhirnya terpilih para kandidat terbaik.
Hasil Sidang: Menjaring yang Terbaik dari yang Baik
Setelah melalui pertimbangan matang, Panitia Daerah menetapkan:
-
Untuk PAG 2025: Sebanyak 27 orang (25 pria dan 2 wanita) dinyatakan lulus. Mereka berhak mengikuti Pendidikan Alih Golongan dari bintara ke perwira di Setukpa Lemdiklat Polri, yang akan berlangsung dari 12 November hingga 11 Desember 2025. Ini adalah lompatan karier signifikan menuju pimpinan Polri yang lebih strategis.
-
Untuk SBP 2026: Sebanyak 27 orang pria dinyatakan lulus. Mereka akan menjalani pendidikan untuk naik pangkat dari tamtama ke bintara di Pusdik Sabhara Lemdiklat Polri pada TA 2026. Kuota kelulusan ini, sebagaimana diatur oleh Panitia Pusat, menegaskan betapa selektifnya proses ini.
Baca Juga: Suasana Demokratis SMP Negeri 2 Amurang: 5 Paslon Siap Perebutkan Kursi Ketua OSIS
Makna Strategis di Balik Sidang Kelulusan
Dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Irwasda, Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Harry Langie, menekankan arti penting acara ini. Proses seleksi PAG dan SBP bukan hanya tentang kenaikan pangkat, melainkan sebuah strategi besar untuk membangun SDM Polri yang unggul, profesional, dan berintegritas.
“Proses seleksi dilaksanakan melalui berbagai tahapan guna mendapatkan bintara dan perwira Polri yang berkualitas, unggul, dan kompetitif,” demikian bunyi amanat tersebut. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen Polri untuk tidak asal dalam mencetak pemimpin. Setiap tahap seleksi dirancang untuk menyaring individu dengan kapasitas intelektual, ketrampilan, dan mental yang tangguh.
Yang tak kalah penting adalah penekanan pada prinsip “BETAH” (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis). Prinsip ini menjadi fondasi operasional seluruh rangkaian seleksi. Dalam dunia yang penuh dengan potensi suap dan nepotisme, Polda Sulut ingin membangun keyakinan publik bahwa proses ini berjalan jujur dan adil. “Hasil seleksi hari ini adalah cerminan komitmen kita untuk membangun Polri yang semakin dipercaya masyarakat,” tegas Irwasda. Kepercayaan masyarakat (public trust) inilah modal terbesar Polri dalam menjalankan tugasnya.
Selamat dan Motivasi: Untuk yang Lulus dan yang Tertunda
Kepada 54 orang yang dinyatakan lulus, ucapan selamat disampaikan disertai dengan tanggung jawab besar. Mereka dimanfaatkan kesempatan emas ini untuk belajar dan berlatih sungguh-sungguh. Nilai-nilai disiplin, loyalitas, dan integritas harus ditanamkan sejak dini sebagai bekal menjadi “insan bhayangkara sejati”.
Namun, sidang ini juga memperlihatkan sisi humanis Polri. Kepada peserta yang belum berhasil, diingatkan untuk tidak berkecil hati. Kegagalan hari ini harus dijadikan batu loncatan dan pengalaman berharga untuk introspeksi dan mempersiapkan diri lebih baik pada kesempatan mendatang. Semangat pantang menyerah adalah kualitas yang juga dicari dalam seorang anggota Polri.









