Gunung Lokon Masih Siaga, Warga Diminta Tak Mendekat Radius 2,5 Km

Begini Kondisi Terkini Gunung Lokon di Tomohon

Berita Amurang –GunungLokon, salah satugunungberapi yang terkenal di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, kembali menunjukkan aktivitas yang menarik perhatian masyarakat dan pihak yang berwenang. Dalam beberapa hari terakhir, aktivitas vulkanikGunungLokon mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga statusnya tetap berada pada Level III (Siaga). Meski kegempaan frekuensi mulai mengalami penurunan, potensi ancaman masih mengintai, mengingat jumlah gempa yang terjadi masih di atas normal.

Aktivitas Gunung Lokon: Penurunan Kegempaan Namun Masih Diwaspadai

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lokon, Armando Manguleh, menyatakan bahwa sejak 18 September 2025, frekuensi kegempaan di Gunung Lokon mulai menurun. “Penurunan aktivitas kegempaan terjadi sejak tanggal 18 September 2025, rata-rata kegempaan yang terekam sebanyak 10 kali per hari,” ujar Armando pada Selasa, 23 September 2025.

Meski demikian, rata-rata 10 kali gempa per hari ini masih jauh di atas angka normal, yang biasanya hanya sekitar tiga kali per hari. Kondisi ini membuat status gunung masih harus dipertahankan di Level III atau Siaga. “Meskipun telah terjadi penurunan frekuensi kegempaan dalam beberapa hari terakhir, untuk statusnya masih dievaluasi oleh tim,” jelas Armando.

Baca Juga: Anthony Ginting Melaju ke 16 Besar Korea Open 2025

Peningkatan aktivitas Gunung Lokon ini tentu menjadi perhatian serius, terutama bagi warga Tomohon dan sekitarnya. Status siaga menandakan bahwa potensi letusan masih sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat, sehingga kesiapsiagaan dan kewaspadaan harus terus dijaga.

Imbauan dan Rekomendasi untuk Masyarakat

Dengan mempertimbangkan kondisi terkini, pihak pemerhati Gunung Lokon mengeluarkan beberapa rekomendasi penting untuk menjaga keselamatan masyarakat dan wisatawan yang ingin mengunjungi kawasan sekitar Gunung Lokon. Berikut beberapa poin utama yang harus dipatuhi:

1. Larangan Masuk Radius Bahaya
   Masyarakat dan wisatawan dilarang keras untuk mendekati atau melakukan aktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari Kawah Tompaluan. Kawah ini merupakan pusat aktivitas vulkanik Gunung Lokon yang berpotensi mengeluarkan material berbahaya seperti awan panas dan lahar.

2. Protokol Jika Terjadi Letusan
   Jika terjadi letusan yang disertai hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah. Bila terpaksa keluar, sangat disarankan untuk menggunakan pelindung hidung dan mulut seperti masker, serta pelindung mata seperti kacamata agar terhindar dari dampak abu vulkanik.

3. Waspada Potensi Lahar
   Selama musim hujan, potensi bahaya lahar terutama di sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon harus diwaspadai. Aliran lahar dapat menyebabkan banjir dan kerusakan serius di hilir.

Mengapa Gunung Lokon Penting untuk Diawasi?

Gunung Lokon merupakan salah satu  aktif yang terletak di Sulawesi Utara. Keunikan geologi dan posisinya yang dekat dengan pemukiman membuat pengawasan terhadap gunung ini sangat penting. Dalam sejarahnya, Gunung Lokon sudah beberapa kali meletus dengan intensitas berbeda-beda, memberikan pelajaran berharga bagi mitigasi bencana di wilayah ini.

Kondisi gunung yang terus dilindungi secara ketat oleh Pos Pengamatan menjadi kunci utama untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Dengan teknologi seismograf dan pengamatan visual, perubahan aktivitas  dapat terdeteksi lebih awal, sehingga langkah bantuan dan mitigasi dapat segera dilakukan.

Harapan dan Tindakan ke Depan

Armando Manguleh dan berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panik, serta mengikuti arahan dari pihak yang berwenang. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius bahaya yang sudah direkomendasikan. Keselamatan adalah prioritas utama,” tambahnya.

Selain itu, penguatan edukasi kebencanaan kepada masyarakat Tomohon juga menjadi bagian penting agar semua pihak lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk. Dengan informasi yang jelas dan akurat, diharapkan tidak ada korban jiwa maupun kerugian materi yang besar.