News Amurang – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Amurang sebagai upaya memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan berjalan sesuai ketentuan.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabid Pelayanan dan Pembinaan, Stady Umboh, mewakili Kepala Kanwil Ditjenpas Sulut, Tonny Nainggolan. Fokus utama Monev meliputi pelayanan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), pelaksanaan program pembinaan, serta pemenuhan hak-hak narapidana.
Tujuan dan Fokus Monev di Lapas Amurang
Menurut Stady Umboh, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengawasi, tetapi juga menjadi sarana pembinaan bagi seluruh petugas. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan, pembinaan kepribadian, serta program kemandirian yang berkesinambungan.
Baca Juga : Pemerintah Resmikan 18 Agustus sebagai Cuti Bersama 2025
“Kegiatan ini bukan semata untuk pengawasan, namun juga untuk memperkuat komitmen bersama mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih baik dan manusiawi,” ujarnya.
Tim Monev melakukan pengecekan menyeluruh pada berbagai aspek, mulai dari blok hunian, dapur, ruang layanan kesehatan, hingga sarana program pembinaan. Evaluasi administrasi, pelaporan, dan kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) juga menjadi perhatian.
Apresiasi dari Pihak Lapas Amurang
Kepala Lapas Kelas III Amurang, Yansen, menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan monitoring ini. Ia berharap hasil evaluasi dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan di Lapas Amurang.
“Kami menyambut baik kegiatan Monev ini karena membantu kami melihat kekurangan sekaligus memberikan masukan untuk perbaikan,” kata Yansen.
Dukung Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
Kegiatan Monev ini merupakan bagian dari komitmen Kanwil Ditjenpas Sulut dalam mendukung reformasi birokrasi dan pelayanan publik di lingkungan pemasyarakatan. Dengan pengawasan yang rutin dan terarah, diharapkan seluruh Lapas di wilayah Sulawesi Utara dapat memberikan pelayanan yang transparan, akuntabel, dan sesuai standar nasional.
Monitoring semacam ini juga diharapkan mampu meningkatkan integritas dan profesionalisme petugas, sehingga tercipta lingkungan pemasyarakatan yang aman, tertib, dan kondusif bagi proses pembinaan narapidana.
Dengan adanya Monev ini, Lapas Amurang diharapkan mampu menjadi salah satu contoh penerapan sistem pemasyarakatan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, penghormatan terhadap hak asasi, dan pemberdayaan narapidana untuk kembali menjadi warga yang produktif di masyarakat.
