News Amurang – Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pola makan tidak sehat dapat berdampak cepat terhadap fungsi otak, termasuk daya ingat. Dalam hitungan hari, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, tinggi gula, dan rendah nutrisi dapat mengganggu komunikasi antar sel saraf di otak.
Hal ini menyebabkan penurunan kemampuan kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi, mudah lupa, dan menurunnya kecepatan berpikir. Para ahli menegaskan bahwa efek buruk ini tidak selalu muncul setelah bertahun-tahun, tetapi bisa terjadi jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.
Makanan Tinggi Lemak dan Gula Jadi Pemicu
Pola makan yang didominasi makanan cepat saji, gorengan, minuman manis, serta camilan ultra-olahan diketahui mengurangi kepekaan hipokampus, bagian otak yang berperan penting dalam membentuk ingatan. Kandungan lemak trans dan gula berlebih dapat memicu peradangan dan stres oksidatif di otak, sehingga merusak jaringan saraf. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Neuroscience, bahkan disebutkan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama satu minggu dapat menurunkan kinerja memori jangka pendek secara signifikan.
Baca Juga : Ini Tips Jaga Kulit Tetap Lembut dan Cerah, Walaupun Padat Aktivitas Outdoor!
Gangguan Hormon Pengatur Nafsu Makan
Selain merusak jaringan otak, pola makan buruk juga dapat mengganggu hormon leptin dan insulin yang mengatur nafsu makan dan metabolisme. Ketidakseimbangan hormon ini membuat seseorang sulit mengendalikan asupan makanan, cenderung makan berlebih, dan menurunkan kemampuan otak dalam memproses sinyal kenyang. Kondisi ini menciptakan lingkaran setan yang memperburuk kesehatan otak sekaligus meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti Diabetes Tipe 2 dan Obesitas.
Pentingnya Perbaikan Pola Makan Sejak Dini
Para ahli gizi menyarankan agar masyarakat memperbaiki pola makan sejak dini untuk mencegah penurunan daya ingat. Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya antioksidan, serat, asam lemak omega-3, serta vitamin B kompleks terbukti dapat melindungi otak dari kerusakan. Buah, sayur, kacang-kacangan, ikan, dan biji-bijian utuh menjadi pilihan yang disarankan. Selain itu, menjaga pola tidur, berolahraga teratur, dan mengurangi stres juga berperan penting dalam menjaga kesehatan otak.
Kesadaran Masyarakat Sangat Diperlukan
Mengingat dampaknya yang cepat dan serius, kesadaran masyarakat tentang pengaruh pola makan terhadap fungsi otak perlu terus ditingkatkan. Edukasi mengenai bahaya konsumsi makanan tidak sehat harus digalakkan, terutama di kalangan anak muda yang rentan memilih makanan praktis. Dengan perubahan pola makan sederhana, daya ingat dan kemampuan berpikir dapat tetap tajam hingga usia lanjut.
